Jumat, 05 November 2010

Difraksi sinar X dan analisa hukum bragg

Nama kelompok
1.Agus Martono (192007027)
2.Herkulanus Hengki (192007043)
3. Aska (192007041)
4.Marius Markus (192007030)
5.Yusak.A.T (192007029)
Sinar -x
Merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi
Dihasilkan akibat interaksi antara berkas berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom.
Panjang gelombangnya memiliki orde yang sama dengan konstanta kisi kristal
Spektrum sinar x memiliki: Panjang gelombang antara10-5-1 nm, frekuensi antara 1017-1020 Hz, Energi antara 103-106 eV.
Emisi radiasi sinar X
  Mempunyai spectrum kontinu yang lebar dan spectrum diskrit secara overlap
1.Spektrum kontinu
  Disebabkan emisi radiasi dari interaksi electron dengan electron luar atom-atom dalam target akibatnya gerak electron ketika menumbuk target mengalami perlambatan. Peristiwa tersebut disebut  peristiwa “bremstrahlung
2.spektrum diskrit
  Disebabkan emisi setelah atom-atom dalam target tereksitasi karena electron yang datang
Hukum Bragg Low
Ketika sinar x melalui kristal, beda lintasan sinar 1 dan 2 yang dipantulkan oleh atom-atom adalah  2d sin q
Interferensi saling memperkuat kedua sinar pantul itu terjadi bila beda lintasan=kelipatan bulat dari panjang gelombang sinar x
Sehingga:
  ml=2d sin q
  m= orde
  lpanjang gelombang
  d= jarak antar atom
  q= sudut antara sinar datang dengan garis   mendatar
Selisih lintasan D= AB+BC
                          
D= d sin q + d sin q
    
D= 2d sin q
Difraksi Sinar -X
    
      Difraksi Merupakan suatu peristiwa pembelokan atau pelenturan suatu gelombang apabila melalui suatu pinggiran atau celah
       Dapat dipergunakan untuk difraksi kristal karena berkas sinar-x yang paling layak ditinjau dari kesederhanaan teknik pembangkitnya serta maksimalnya hasil difraksi dalam memberikan informasi tentang struktur kristal.
       Gambar disamping memperlihatkan berkas sinar-x yang mengenai atom-atom pada bidang krista.
 
   
Berkas sinar pertama dan kedua memiliki beda lintasan sebesar (2d sin θ ) untuk sampai pada titik pengamatan. Agar terjadi interferensi yang konstruktif (saling menguatkan), maka beda lintasan yang bersangkutan haruslah merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang sinar-x tersebut. Ini berarti :
  2d sin θ = n λ ; n = 1, 2, 3, ........... 
  yang disebut syarat Bragg. d jarak antar bidang (hkl) yang sama, θ sudut difraksi, dan λ panjang gelombang sinar-x yang digunakan.Dalam difraktometer sinar-x, posisi kristal sedemikian sehingga pengukuran dilakukan pada sudut 2 θ, yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar hambur.
Kristal kubik SC, BCC, FCC (Difraksi model Bebye Scherrer Method)
Data dari Debye Scherrer Method
X=[13.2, 18.4, 22.8, 26.2, 29.4, 32.2, 37.2, 39.6, 41.8, 43.8]mm
Radius film= 5.73 cm
Panjang gelombang X-ray= 70.8 Pm
Dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan, data dari Debye Scherrer Method termasuk struktur kubus BCC dengan panjang sisi kristal a
Kristal kubik SC, BCC, FCC (Difraksi model Bebye Scherrer Method)